Minggu, 19 Juni 2016

Contoh SAP (Rematik)




STIKes DHARMA HUSADA BANDUNG
Satuan Acara Penyuluhan  ( SAP )
PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

Pokok  Bahasan                      : Sistem Muskuloskeletal
Sub Pokok Bahasan                : Penyuluhan Kesehatan pada Penyakit Reumatik
Sasaran Kegiatan                    : Keluarga Pasien
Hari / Tanggal                         : Sabtu / 9 november 2013
Waktu Penyuluhan                  : 20  Menit
Tempat                                    : jln. Cibatu 2 no 22

A.    Latar Belakang
Perubahan – perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh.
Keadaan demikian itu tampak pula pada semua sistem muskuloskeletal dan jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan timbulnya beberapa golongan reumatik. Salah satu golongan penyakit reumatik yang sering menyertai usia lanjut yang menimbulkan gangguan muskuloskeletal terutama adalah osteoartritis. Kejadian penyakit tersebut akan makin meningkat sejalan dengan meningkatnya usia manusia.
Reumatik dapat mengakibatkan perubahan otot, hingga fungsinya dapat menurun bila otot pada bagian yang menderita tidak dilatih guna mengaktifkan fungsi otot. Dengan meningkatnya usia menjadi tua fungsi otot dapat dilatih dengan baik. Namun usia lanjut tidak selalu mengalami atau menderita reumatik. Bagaimana timbulnya kejadian reumatik ini, sampai sekarang belum sepenuhnya dapat dimengerti.

B.     Tujuan
1.      Tujuan Instruksional Umum
Diharapkan setelah dilaksanakan penyuluhan , Pengetahuan  Keluarga dan  pasien bertambah tentang Penyakit Reumatik.

2.      Tujuan Instruksional Khusus
Mengetahui :
·       Untuk mengetahui definisi dari artritis reumatoid
·       Untuk mengetahui jenis-jenis reumatoid
·       Untuk mengetahui apa saja penyebab dari artritis reumatoid
·       Untuk mengetahui patofisiologi artritis reumatoid
·       Untuk mengetahui apa tanda dan gejala dariartritis reumatoid
·       Untuk mengetahui komplikasi yang terjadi pada reumatoid
·       Untuk mengetahui pemeriksanaan pennjang pada reumatoid
·       Unuk mengetahui penatalaksanaan reumatik

C.    Pokok  Bahasan
Sistem Muskuloskeletal

D.    Sub Pokok Bahasan


1.      Definisi
2.      Jenis-jenis reumatoid
3.      Jalannya Penyakit(patofisiologi)
4.      Penyebab
5.      Komplikasi
6.        Pemeriksaan Penunjang
7.        Penatalaksanaan

8.        Tanda Dan Gejala

E.     Metode
1.      Ceramah
2.      Tanya jawab
3.      Pemberian Lieflet








F.     Kegiatan Belajar Mengajar
No.
Kegiatan Perawat
Respon Keluarga/ Pasien
Waktu
1.
Pendahuluan :
a)         Memberikan Salam dan memperkenalkan diri
b)        Menjelaskan cakupan materi pada pokok bahasan
c)         Menyampaikan Tujuan
d)        Melakukan Asepsi

Menjawab Salam

Menyimak

Menyimak
Menyimak
5 Menit
2.
Kegiatan Inti :
a)         Menjelaskan pengertian Reumatoid
b)        Menjelaskan jenis-jenis reumatoid
c)         Menjelaskan patofisiologi reumatoid
d)        Memberi Kesempatan Bertanya
e)         Menjelaskan penyebab
f)         Menjelaskan tanda dan gejala
g)        Memberi Kesempatan Bertanya
h)        Menjelaskan komplikasi penyakit reumatoid
i)           Menjelaskan pemeriksaan penunjang reumatoid
j)          Menjelaskan penatalaksanaan pada pasien reumatoid

Menyimak

Mengemukakan Pendapat

Menyimak
Mengemukakan Pendapat
Menyimak

15 Menit
3.
Penutup :
a)         Evaluasi
b)        Memberi Salam penutup

Menjawab Pertanyaan Menjawab salam
5 Menit

G.    Evaluasi
Mengetahui :
a.       Apakah reumatoid?
b.      Jenis-jenis reumatoid?
c.        Bagaimana penyebab reumatoid?
d.      Jalannya penyakit(fpatofisiologi?
e.       Bagaimana tanda dan gejala?
f.       Apa saja komplikasi reumatoid?
g.      Apa saja pemeriksaan penunjang reumatoid?
h.      Bagaimana penatalaksanaan reumatoid?
















Lampiran Materi

A.  Apakah itu reumatoid?
        Artritis Reumatoid (AR) merupakan suatu penyakit yang tersebar luas serta melibatkan semua kelompok ras dan etnik di dunia. Penyakit ini merupakan suatu penyakit autoimun yang ditandai dengan terdapatnya sinovitis erosif simetrik yang walaupun terutama mengenai jaringan persendian, seringkali juga melibatkan organ tubuh lainnya Sebagian besar penderita menunjukkan gejala penyakit kronik yang hilang timbul,

B.  Jenis Penyakit Reumatik

Buffer (2010) mengklasifikasikan rheumatoid arthritis menjadi 4 tipe, yaitu:
1.      Rheumatoid arthritis klasik pada tipe ini harus terdapat 7 kriteria tanda dan gejala sendi yang harus berlangsung terus menerus, paling sedikit dalam waktu 6 minggu.
2.      Rheumatoid arthritis defisit pada tipe ini harus terdapat 5 kriteria tanda dan gejala sendi yang harus berlangsung terus menerus, paling sedikit dalam waktu 6 minggu.
3.      Probable rheumatoid arthritis pada tipe ini harus terdapat 3 kriteria tanda dan gejala sendi yang harus berlangsung terus menerus, paling sedikit dalam waktu 6 minggu.
4.      Possible rheumatoid arthritis pada tipe ini harus terdapat 2 kriteria tanda dan gejala sendi yang harus berlangsung terus menerus, paling sedikit dalam waktu 3 bulan.

C.       Apa penyebab Reumatoid?
     Penyebab Artritis Reumatoid masih belum diketahui.Faktor genetik dan beberapa faktor lingkungan telah lama diduga berperan dalam timbulnya penyakit ini.Hal ini terbukti dari terdapatnya hubungan antara produk kompleks histokompatibilitas utama kelas II, khususnya HLA-DR4 dengan AR seropositif.Pengemban HLA-DR4 memiliki resiko relatif 4:1 untuk menderita penyakit ini.
            Kecenderungan wanita untuk menderita AR dan sering dijumpainya remisi pada wanita yang sedang hamil menimbulkan dugaan terdapatnya faktor keseimbangan hormonal sebagai salah satu faktor yang berpengaruh pada penyakit ini.
            Sejak tahun 1930, infeksi telah diduga merupakan penyebab AR. Dugaan faktor infeksi sebagai penyebab AR juga timbul karena umumnya onset penyakit ini terjadi secara mendadak dan timbul dengan disertai oleh gambaran inflamasi yang mencolok. Walaupun hingga kini belum berhasil dilakukan isolasi suatu mikroorganisme dari jaringan sinovial, hal ini tidak menyingkirkan kemungkinan bahwa terdapat suatu komponen peptidoglikan atau endotoksin mikroorganisme yang dapat mencetuskan terjadinya AR. Agen infeksius yang diduga merupakan penyebab AR antara lain adalah bakteri, mikoplasma atau virus.
             Heat shock protein (HSP) adalah sekelompok protein berukuran sedang (60 sampai 90 kDa) yang dibentuk oleh sel seluruh spesies sebagai respons terhadap stress.Walaupun telah diketahui terdapat hubungan antara HSP dan sel T pada pasien AR, mekanisme ini belum diketahui dengan jelas.

D.  Bagaimana jalannya penyakit reumatoid itu?
    Antigen mengaktivasi CD4+ sel T yang menstimulasi monosit, makrofag dan syinovial fibroblas untuk memproduksi interleukin-1, interleukin-6 dan TNF-α untuk mensekresikan matrik metaloproteinase melalui hubungan antar sel dengan bantuan CD69 dan CD11 melalui pelepasan mediator-mediator pelarut seperti interferon-γ dan interleukin-17. Interleukin-1, interlukin-6 dan TNF-α merupakan kunci terjadinya inflamasi pada rheumatoid arthritis.
   Arktifasi CD4+ sel T juga menstimulasi sel B melalui kontak sel secara langsung dan ikatan dengan α1β2 integrin, CD40 ligan dan CD28 untuk memproduksi immunoglobulin meliputi rheumatoid faktor. Sebenarnya fungsi dari rhumetoid faktor ini dalam proses patogenesis reumatoid artritis tidaklah diketahui secara pasti, tapi kemungkinan besar reumatoid faktor mengaktiflkan berbagai komplemen melalui pembentukan immun kompleks.aktifasi CD4+ sel T juga mengekspresikan osteoclastogenesis yang secara keseluruhan ini menyebabkan gangguan sendi. Aktifasi makrofag, limfosit dan fibroblas juga menstimulasi angiogenesis sehingga terjadi peningkatan vaskularisasi yang ditemukan pada synovial penderita reumatoid artritis.

E.  Tanda dan gejala reumatoid
Pasien-pasien dengan RA akan menunjukan tanda dan gejala seperti :
1.      Nyeri persendian
2.       Bengkak (Rheumatoid nodule)
3.      Kekakuan pada sendi terutama setelah bangun tidur pada pagi hari
4.      Terbatasnya pergerakan
5.      Sendi-sendi terasa panas
6.       Demam (pireksia)
7.        Anemia
8.       Berat badan menurun
9.      Kekuatan berkurang
10.  Tampak warna kemerahan di sekitar sendi
11.   Perubahan ukuran pada sendi dari ukuran normal
12.  Pasien tampak anemic

F.   Apa saja komplikasi dari reumatoid?
1.      Dapat menimbulkan perubahan pada jaringan lain seperti adanya prosesgranulasi di bawah kulit yang disebut subcutan nodule.
2.      Pada otot dapat terjadi myosis, yaitu proses granulasi jaringan otot.
3.      Pada pembuluh darah terjadi tromboemboli.
4.      Tromboemboli adalah adanya sumbatan pada pembuluh darah yang disebabkan oleh adanya darah yang membeku.
5.      Terjadi splenomegali.

G. Pemeriksaan penunjang pada reumatoid
1.  Sinar X dari sendi yang sakit : menunjukkan pembengkakan pada jaringan lunak, erosi sendi, dan osteoporosis dari tulang yang berdekatan ( perubahan awal ) berkembang menjadi formasi kista tulang, memperkecil jarak sendi dan subluksasio. Perubahan osteoartristik yang terjadi secara bersamaan.
2.    Scan radionuklida :mengidentifikasi peradangan sinovium
3.    Artroskopi Langsung : Visualisasi dari area yang menunjukkan irregularitas/ degenerasi tulang pada sendi
4.    Aspirasi cairan sinovial : mungkin menunjukkan volume yang lebih besar dari normal: buram, berkabut, munculnya warna kuning ( respon inflamasi, produk-produk pembuangan degeneratif ); elevasi SDP dan lekosit, penurunan viskositas dan komplemen ( C3 dan C4 ).
5.    Biopsi membran sinovial : menunjukkan perubahan inflamasi dan perkembangan panas.
6.    Pemeriksaan cairan sendi melalui biopsi, FNA (Fine Needle Aspiration) atau atroskopi; cairan sendi terlihat keruh karena mengandung banyak leukosit dan kurang kental dibanding cairan sendi yang normal.

H.  Penatalaksanaan pada penyakit reumatoid
1.    Medis
Penatalaksanaan medik pada pasien RA diantaranya :
a.       Termoterapi
b.       Gizi yaitu dengan memberikan gizi yang tepat
c.        Pemberian Obat-obatan :
d.      Anti Inflamasi non steroid (NSAID) contoh:aspirin yang diberikan pada dosis yang telah ditentukan.
e.       Obat-obat untuk Reumatoid Artitis : Acetyl salicylic acid, Cholyn salicylate (Analgetik, Antipyretik, Anty Inflamatory).
2.    Pembedahan menjadi pilihan apabila pemberian obat-obatan tidak berhasil mencegah dan memperlambat kerusakan sendi. Pembedahan dapat mengembalikan fungsi dari sendi anda yang telah rusak. Prosedur yang dapat dilakukan adalah artroplasti, perbaikan tendon, sinovektomi.